Salah satu hal yang menyebalkan sekaligus menggemaskan buat orangtua adalah ketika anaknya buang air kecil atau buang besar di lantai yang sudah bersih. Atau mungkin juga pipis di kasur
yang kain penutupnya baru diganti dengan yang bersih dan wangi.
Untuk mencegahnya, cobalah menerapkan Toilet training. Toilet training
merupakan cara untuk melatih anak agar bisa mengontrol buang air kecil (BAK) dan buang air besar (BAB). Dengan toilet
training diharapkan dapat melatih anak untuk mampu BAK dan BAB di tempat
yang telah ditentukan. Selain itu, toilet training juga mengajarkan anak untuk
dapat membersihkan kotorannya sendiridan memakai kembali celananya.
Untuk memulai training ini bisa sejak usia dua bulan.
Tetapi jika anak pada usia tiga tahun masih dianggap wajar bila BAK atau BAB di
celananya. Namun begitu, bukan berarti orangtua membiarkan saja. Berilah
pengertian pada anak bahwa cara yang dilakukan tidaklah tepat.
Masalah gender, kemandirian anak BAK dan BAB boleh dikatakan tidak ada
perbedaan antara anak wanita dan laki-laki. Biasanya anak wanita lebih penurut,
maka ia akan lebih cepat diajarkan untuk toilet training dibanding anak
laki-laki. Namun demikian untuk mengajarkan toilet training pada laki-laki pun harus bisa.
Berikut adalah beberapa tanda si kecil siap melakukan toilet training dan tahapannya menurut Psikolog dan staf pengajar dari Jurusan Psikologi Universitas Gunadarma,
Depok, Siti Mufattahah, S.Psi.
Beberapa tanda si kecil siap melakukan toilet training :
1. Tidak mengompol beberapa jam sehari, atau bila ia berhasil bangun tidur
tanpa mengompol sedikit pun
2. Waktu buang airnya sudah bisa diperkirakan
3. Sudah bisa memberitahu bila celana atau popok sekali pakainya sudah kotor
ataupun basah
4. Tertarik dengan kebiasaan masuk ke dalam toilet, seperti kebiasaan
orang-orang lain di dalam rumahnya
5. Minta untuk diajari menggunakan toilet.
Tahapan Toilet Training :
Biasakan menggunakan toilet pada si kecil untuk buang air
Mulailah dengan membiasakan anak masuk ke dalam WC. Latih si kecil untuk duduk di toilet meski dengan pakaian lengkap. saat si kecil sedang membiasakan diri di toilet, Anda dapat menjelaskan kegunaan toilet. Nah, agar si kecil tidak takut di toilet, Anda dapat menemaninya sambil membacakan buku atau menyanyikan lagu kesayangannya.
Lakukan secara rutin pada si kecil ketika terlihat ingin buang air
Sejak si kecil terbiasa dengan toiletnya, ajaklah ia
untuk menggunakannya. Biarkan ia duduk di toilet pada waktu-waktu tertentu
setiap hari, terutama 20 menit setelah bangun tidur dan seusai makan. Bila pada
waktu-waktu itu, si kecil sudah duduk di toilet namun tidak ingin buang air,
ajak ia segera keluar dari toilet. Bila sekali-sekali ia mengompol, itu
merupakan hal yang normal. Anda juga tak perlu khawatir dan memaksanya bila si kecil kadang-kadang mogok dan tak mau ke toilet.
Pujilah bila ia berhasil, meskipun kemajuannya tidak secepat yang anda inginkan
Bila si anak mengalami kecelakaan segera bersihkan dan jangan menyalahkannya. Jadilah model yang baik, agar si kecil lebih mudah mengerti. Contohkan padanya bagaimana menggunakan toilet sehari-hari.
Sumber : Berbagai Sumber